pengganggaran perusahaan


PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Dosen Pengampu : Diana Ambar Wati

Disusun Oleh



NAMA :                                                          NPM :

Zulfanisa Damayanti                                      1602040055
zulfanisadamayanti@gmail.com

Semester/Kelas: III/D
PRODI EKONOMI SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
2017
ABSTRAK

Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun.
Dengan adanya suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan kinerja yang hendak di capai selama jangka waktu tertentu,mengidentifikasi sumber daya dan komitmen, dan pengangaran berperan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan keputusan.













BAB  I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengapa penganggaran itu penting?
            Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen, karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planning), dan pengendalian (control) jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony dan govindarajah 2005). Perencanaan dan penbgendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan bersaing dalam persaingan dunia usaha yang dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran tidak hanya sebagai alat perencanaan keuangan dan pengendalian tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi dan evaluasi kerja dan motivasi serta sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada bawahan.
Anggaran digunakan oleh manager tingkat atas sebagai suatu alat untuk menjelaskan tujuan-tujuan organisasi ke dimensi kuantitatif dari waktu, serta mengomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka panjang maupun jangka pendek. Sasaran anggaran dapat dicapai melalui pelaksanaan serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk anggaran (amrul dan nasir, 2002).
Anggaran adalah salah satu bentuk perencanaan yang diperlukan oleh perusahaan. Dengan demikian kompleks permasalahan yang ada akan setiap kegiatan harus dilaksanakan bedasarkan perencanaan yang baik, sehingga dalam makalah ini penulis mendeskripsikan berberapa hal penting mengenai anggaran perusahaan.






                                                                        BAB II                 
PEMBAHASAN
A.Pengertian penganggaran
1.Pengertian Anggaran
Penganggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu untuk melaksanakan suatu program. Tidak ada satu perusahaan pun yang memiliki anggaran yang tidak terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah proses perencanan.
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun sacara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit monitor yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu dimasa yang akan datang. Anggaran seringkali disebut juga rencana keuangan.[1]
2.Sistem Anggaran.
            Sistem anggaran yang dipakai didalam Negara islam adalah estimasi penerimaan yang wajar dari semua sumber Negara, di persiapkan dengan hati-hati kemudian didistribusikan bagi berbagai kategori pengeluaran. Dengan kata lain, basis penganggaran di agama islam adalah penerimaan, baru kemudian dialokasikan untuk pengeluaran. Menurut sistem penganggaran modern, pengeluaran diestimasikan terlebih dahulu, baru kemudian dicari jalan untuk mencukupinya.
3.Manfaat  Anggaran
Dengan penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil apabila ditunjangolehkebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada masa yang akan dating. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam mengelola perusahaan.Manajerharusmengambil keputusan-keputusan yang paling menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat harga, metode-metode produksi, metode-metode distribusi, termin penjualan.
Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama, yakni dalam hal perencanaan koordinasi, dan pengawasan.
Dalam bidang perencanaan
·       Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer meneliti, mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan.
·       Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan.
·       Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh beberapa faktor. Budget dapat membantu manajemen dalam memilih : mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.
·       Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya.
·       Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa situasi mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini adalah yang terpenting.
·       Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan. Sebelum membelanjakan uangnya.



·       Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki. [2]
Dalam  bidang pengawasan
Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling menguntungkan. Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum daripada penyusunan budget. Kontrol terhadap pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan.
4 .Tujuan Anggaran
Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah :
  • Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.
  • Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
  • Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok  dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
  • Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.
  • Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.


5. Alokasi anggaran.
Setelah mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program, hal selanjutnya adalah bagaimana mengalokasikan anggaran yang tersedia. Mengalokasikan anggaran berarti melakukan pembagian dana secara sistematis berdasarkan keseluruhan anggaran yang dimiliki perusahaan untuk melangsungkan program tersebut. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengalokasian anggaran mencakup potensial pasar, ukuran dan segmen pasar, kebijakan perusahaan, skala ekonomi periklanan, dan karakteristik perusahaan.


B.Jenis Budget Perusahaan.
a.     Anggaran Penjualan.
Anggaran penjualan adalah anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan di masa datang di mana di dalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang. Anggaran Penjualan sering disebut juga sebagai anggaran kunci dalam proses penyusunan anggaran, sebab anggaran tersebut merupakan dasar dari penyusunan jenis-jenis anggaran yang lain, diantaranya yaitu: Anggaran Produksi, Anggaran Kas , Anggaran Biaya Non produksi, serta Anggaran Rugi-Laba.
b.     Anggaran Produksi.
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.
c.      Anggaran biaya bahan baku.
Anggaran ini mengenai taksiran bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi, yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas bahan baku. Penyusunan anggaran bahan baku akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah mengidentifikasi tingkat penggunaan bahan baku atau yang disebut dengan material usage rate.

            Apabila tingkat penggunaan bahan baku ini telah diketahui, maka dengan mempergunakan data anggaran produksi (dimana diketahui jumlah yang akan diproduksi selama satu periode) maka akan dapat disusun jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk keperluan proses produksi. Setelah itu baru kemudian diperhitungkan besarnya jumlah unit kebutuhan bahan baku yang akan dibeli. Jumlah unit bahan baku yang akan dibeli akan sama dengan besarnya jumlah unit kebutuhan bahan baku untuk proses produksi ditambah atau dikurangi dengan selisih yang terjadi antara persediaan awal dengan rencana persediaan akhir dari bahan baku yang akan dipergunakan tersebut.
Apabila persediaan awal bahan baku ternyata lebih besar dari rencana persediaan akhir, maka besarnya pembelian bahan baku akan sama dengan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi dikurangi dengan selisih persediaan awal dengan persediaan tersebut, begitu pula sebaliknya. Lalu dari anggaran ini akan diketahui pembelian bahan baku yang dianggarkan, yang selanjutnya dipakai sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan  Rugi-Laba. [3]
d.     Anggaran biaya tenaga kerja.
Tenaga kerja langsung akan sangat perlu pula untuk dikendalikan biayanya, karena tenaga kerja langsung ini juga merupakan salah satu unsur pembentuk harga pokok produksi. Tanpa adanya pengendalian biaya tenaga kerja langsung yang baik, maka besar kemungkinan bahwa biaya tenaga kerja langsung ini menjadi lebih besar dari biaya yang sewajarnya, sehingga harga pokok produksi atau HPP akan menjadi bertambah besar. Kondisi ini tentu saja akan menurunkan daya saing perusahaan.
Anggaran ini harus menunjukkan biaya dan jam kerja langsung menurut tanggung jawab, menurut waktu, dan menurut produk. Banyak perusahaan mengembangkan standar-standar kerja yang realistis untuk banyak aktivitas. Standar ini dibandingkan dengan hasil sebenarnya dan dilaporkan setiap hari. Laporan ini pada dasarnya menunjukkan :
1)     Jam yang dikerjakan sebenarnya.
2)     Selisih waktu. Di samping biaya kerja langsung sehari-hari, kadang laporan juga dibuat bulanan.
3)     Jam standar untuk produksi sebenarnya.

e.     Anggaran biaya overhard.
Anggaran biaya overhead yaitu anggaran biaya yang berisikan biaya-biaya selain dari biaya bahan baku dan tenaga kerja, yang ada pada proses produksi di perusahaan.
f.      Anggaran persediaaan.
Anggaran ini mengenai persediaan perusahan dalam satu periode (waktu) tertentu. Anggaran persediaan yaitu merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci dan jelas berapa nilai persediaan ada periode yang akan datang. Sedangkan pada perusahaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu persediaan material persediaan barang setengah jadi, dan juga persediaan barang jadi.
g.     Anggaran Biaya Non Produksi.
Anggaran Biaya non Produksi merupakan sruktur terinci yang tidak termasuk dalam biaya-biaya produksi. Selain itu biaya non produksi ini hanya sebagai penunjang kegiatan produksi sehingga tidak akan mempengaruhi penjualan yang sudah dianggarkan dan kebutuhan persediaan.
h.     Anggaran Pengeluaran Modal.
Anggaran Pengeluaran Modal merupakan anggaran yang mengumpulkan laba sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan semua aktiva atau modal yang dimiliki. Oleh karena itu dalam anggaran ini harus sangat teliti dalam mengambil keputusan untuk menghindari kerugian yang sangat besar.
i.       Anggaran kas.
Anggaran ini memuat taksiran sumber dan juga penggunaan kas selama periode (waktu) anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran operasi dan pengeluaran modal, dan juga dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran Neraca. Serta penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting sekali, artinya bagi penjagaan likuiditas perusahaan itu.
j.      Anggaran rugi-laba.
Anggaran ini berisi mengenai taksiran rugi maupun laba perusahaan selama periode (waktu) anggaran. Anggaran rugi-laba ini disusun dari anggaran operasi, dan juga dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran neraca.
k.     Anggaran neraca.
Anggaran yang berisi mengenai rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal) perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Anggaran neraca ini disusun


dari anggaran kas dan anggaran rugi-laba, dan dipakai untuk dasar penyusunan anggaran perubahan posisi keuangan.
l.       Anggaran perubahan posisi keuangan.
Anggaran ini isinya mengenai rencana perubahan utang, aktiva, modal perusahaan selama periode (waktu) anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran neraca.[4]
C.Proses penyusunan dan perhitungan anggaran
Secara garis besar, proses penyusunan anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari bawah ke atas (bottom-up). [5]
a.      Dari atas ke bawah (Top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan anggaran dari atas ke bawah:
  1. Metode kemampuan (The affordable method) adalah metode di mana perusahaan menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran tersebut.
  2. Metode pembagian semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik dari metode sebelumnya.[2] Metode ini tidak berdasar pada teori, tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak membuat konsep pendistribusian anggaran dengan baik.


  1. Metode persentase penjualan (Percentage of sales) menggambarkan efek yang terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang dilakukan.
  2. Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
  3. Pengembalian investasi (Return of investment) merupakan pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya, investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan adanya pengembalian modal suatu hari.
b.     Dari bawah ke atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun.  Proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke atas, yakni:
  1. Metode tujuan dan tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
  2. Metode pengembalian berkala (Payout planning) menggunakan prinsip investasi di mana pengembalian modal diterima setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua, perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam jangka panjang.
  3. Metode perhitungan kuantitatif (Quantitative models) menggunakan sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Metode ini jarang digunakan karena kompleks dalam pemakaiannya.[6]









BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Anggaran merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu tahun.
Dengan adanya suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan kinerja yang hendak di capai selama jangka waktu tertentu,mengidentifikasi sumber daya dan komitmen, dan pengangaran berperan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan keputusan.












DAFTAR PUSTAKA
(Inggris) Belch, Geroge E dan Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, Sixth Edition. McGraw-Hill, Inc.
Bab 7.
Mahmudi” Akutansi sektor public:Yogyakarta:UII Pres, 2011.
Dr.Muhammad Sharif Chaundhry,M.A.,LLB.,Ph.D.”Sistem Ekonomi Islam:prinsip dasar.edisi pertama 2012, Jakarta: Kencana Media Group.





[1] (Inggris) Belch, Geroge E dan Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, Sixth Edition. McGraw-Hill, Inc. Bab 7 hal 351
[2] Mahmudi” Akutansi sektor public:Yogyakarta:UII Pres, 2011. Hlm 214

[3] Dr.Muhammad Sharif Chaundhry,M.A.,LLB.,Ph.D.”Sistem Ekonomi Islam:prinsip dasar.edisi pertama 2012, Jakarta: Kencana Media Group. Hlm 310

[4] Ibid dr.muhammad hlm 312
[5] (Inggris) Belch, Geroge E dan Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, Sixth Edition. McGraw-Hill, Inc. Bab 7.

[6] (Inggris) Belch, Geroge E dan Belch, Michael A. 2004. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective, Sixth Edition. McGraw-Hill, Inc. Bab 7.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengertian dan perbedaan wakaf, hibah, wasiat, dan waris

MAHABAH DAN MA’RIFAT

Cara Membaca dan Menulis Ta’awudz dan Basmalah